2012/07/19

Kita semua tahu manfaat dari teh hijau yang kaya akan antioksidan, namun bagaimana dengan emas? Sebuah studi pasalnya menyebutkan komposisi dari gabungan teh hijau dan emas mungkin bisa digunakan sebagai obat kanker prostat.

Peneliti dari University of Missouri menemukan kombinasi dari senyawa yang ditemukan dalam daun teh hijau dan nanopartikel emas radioaktif mampu menghancurkan sel tumor. Senyawa teh tersebut yang masuk ke dalam sel kanker membantu pengiriman nanopartikel emas untuk membunuh sel kanker.
Biasanya, kemoterapi cenderung menargetkan sel kanker namun juga membahayakan sel-sel normal yang sehat. Adanya penelitian ini memungkinkan jenis perawatan pasien kanker yang baru agar mendapat pengobatan yang lebih aman. Sebab partikel tergolong kecil namun cukup kuat melawan sel kanker dan membiarkan sel normal tetap hidup.
"Dengan menggabungkan senyawa alami pada teh hijau untuk pengobatan kanker prostat, kami menciptakan nanopartikel emas yang bisa membantu menghancurkan sel tumor," terang salah satu peneliti, Dr. Cathy Cutler, seperti yang dikutip dari ABC News (18/07).
Senyawa pada teh hijau yang dimaksud adalah epigallocatechin gallate atau EGCG. EGCG merupakan antioksidan yang memang berperan dalam memerangi sel kanker.
Studi yang telah dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini didukung oleh Dr. David Crawford dari University of Colorado Health Sciences Center yang tidak terlibat dalam penelitian. Namun ada juga yang tidak yakin dengan metode teh hijau dan nanopartikel emas ini untuk digunakan sebagai sebuah pengobatan pada pasien kanker prostat.
Dr. Derek Raghavan dari Levine Cancer Institute menyebutkan studi seperti ini belum cukup membuktikan bahwa teh hijau dan nanopartikel emas bisa benar-benar efektif membunuh sel kanker. Kalau memang ampuh, harusnya ada penelitian juga tentang dampak negatif dari metode itu.
Dasar dari pendapat Dr. Raghavan adalah penelitian ini masih diterapkan pada tikus percobaan. Meskipun demikian, para peneliti tidak pesimis dan berniat mencoba melakukan studi berikutnya pada anjing, hewan yang sering menderita penyakit yang sama dengan manusia.
Beberapa kali penelitian dengan tikus percobaan laboratorium memang tidak selalu berhasil. Namun tidak ada salahnya untuk berusaha sampai mendapat hasil yang diinginkan bukan?

free counters

About Me

Perkenalkan saya seorang blogger pemula yang ingin berbagi informasi unik aneh dan menarik. Terimakasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat

0 komentar