1. Telur hiu
Telur hiu terlindung dalam cangkang tipis yang terbuat dari kolagen. Cangkang tersebut berbentuk persegi panjang dengan ujung berserabut.
2. Telur gurita
Gurita mempunyai cangkang telur yang tembus pandang dan bertekstur halus. Telur-telur ini menempel pada batu atau karang laut.
3. Telur ikan
Ikan tidak melakukan sex layaknya gurita dan hiu. Jadi, ikan betina menyebar telur yang belum dibuahi, lalu pejantan menyuntikan sperma ke dalamnya.
4. Telur unggas
Kebanyakan unggas dan reptil betina membuahi telurnya di dalam. Kemudian mereka membangun sarang khusus untuk mengerami dan melindungi telur-telur itu dari pemangsa.
5. Telur Dinosaurus
Cangkang telur Dinosaurus dilengkapi dengan pori-pori untuk lubang pernafasan embrio. Besar telur Dinosaurus mencapai 20cm dan 60cm.
6. Telur spons dan jelli
Spesies spons, jelli, dan karang memproduksi telur dengan cara yang sama dengan ikan. Bahkan, beberapa dari spesies ini juga bisa menghasilkan telur secara aseksual.
7. Telur serangga
Serangga betina menggunakan sperma dari setiap pejantan untuk sekali proses pembuahan sehingga banyak pejantan yang harus mati. Kemudian telur-telur hasil pembuahan itu dikumpulkan pada satu tempat.
8. Telur amfibi
Amfibi muda memulai hidupnya di air, lalu saat dewasa pindah ke darat. Sebuah gel melindungi telur-telur amfibi dan membuatnya jadi satu.
9. Telur monotreme
Monotrome adalah mamalia bertelur seperti platypus dan echidnas. Telur monotreme masih berada dalam perut dan mendapat nutrisi dari tubuh induknya.
10. vivipar (beranak)
Induk menyimpan embrio yang telah dibuahi di dalam rahimnya, lalu menunggu hingga janin itu siap dilahirkan.
Sumber : http://www.merdeka.com
0 komentar