2013/07/09
8 Film Dokumenter Seru

Menonton film tidak harus selalu mengikuti tren box office. Film dokumenter pun banyak yang menarik. Kita bahkan bisa lebih mengenal dunia saat melihat film yang bercerita soal kehidupan nyata.

Bahkan ketika film dokumenter dikemas sangat apik, bukan tak mungkin bisa meraih penghargaan bergengsi seperti Festival Film Cannes misalnya.  Dikutip dari femina, ada 8 film dokumenter kelas dunia yang layak tonton.

 



1. Fahrenheit 9/11 (Michael Moore, AS, 2004)
Opini kritis tentang kebijakan ‘War on Terror’ pada masa Presiden Bush dan cara media massa memberitakannya. Film ini memenangkan Palm d'Or, penghargaan tertinggi Festival Film Cannes ke-57 (2004). Jarang sekali ada film dokumenter yang bisa memenangkan penghargaan ini.

2. Born into Brothels (Zana Briski & Ross Kauffman, AS, 2004)
Zana, wanita fotografer Amerika, datang ke lokalisasi pekerja seks komersial di Sonagachi, Kolkata, India. Ia mengajari mereka  memotret dan menyusun film ini dari banyak potongan kehidupan sehari-hari para penghuni lokalisasi.

3. March of the Penguins (Luc Jacquet, Prancis, 2005)
Pengamatan selama setahun tentang migrasi kelompok penguin di Antartika, dengan narasi para aktor terkenal. Film ini membuka diskusi yang luas tentang konsep keluarga di masa modern.

4. An Inconvenient Truth (Davis Guggenheim, AS, 2006)
Film dokumenter terlaris di AS ini mendokumentasikan kampanye pendidikan lingkungan oleh mantan Wakil Presiden AS, Al Gore, tentang pemanasan global.

5. Dixie Chicks: Shut Up and Sing (Barbara Kopple & Cecelia Peck, AS, 2006)
Cerita personal tentang kelompok band wanita, Dixie Chicks, yang banyak mendapat masalah di negeri sendiri karena selama di London aktif mengkritik kebijakan perang Presiden Bush di depan publik.

6. Earth (Alastair Fothergill & Mark Linfield, Inggris/Jerman/AS/Jepang , 2007)
Film ini mendokumentasikan perjalanan mengunjungi keragaman habitat hewan liar   di berbagai penjuru dunia.

7. Pertaruhan (Jacques Perrin & Jacques Cluzaud, Indonesia, 2008)
Empat film dokumenter pendek tentang kontroversi seputar tubuh wanita di Indonesia.

8. Oceans (Jacques Perrin & Jacques Cluzaud, Perancis, 2010)
Film ini menguak misteri bawah laut. Dunia sempat dikagetkan ketika para hiu dibantai dengan kejam demi kepentingan manusia.























Sumber: apakabardunia.com
Wow, Pantai Buatan Dalam Kubah Terbesar di Dunia

Guna menciptakan tempat wisata sesuai idaman, sudah banyak tempat di dunia ini memiliki pantai buatan - artificial beach. Namun, Jepang punya keistimewaan dengan pantai buatan dalam ruang.

The Ocean Dome, demikian nama tempatnya. Kawasan wisata pantai buatan ini jadi bagian dari Sheraton Seagaia Resort. Panjangnya 300 meter dan lebar 100 meter, dilengkapi berbagai fenomena alam buatan. Mulai dari lelehan lava gunung vulkanik, pasir dan pohon kelapa buatan, serta atap kubah yang tetap menampilkan langit biru walaupun di luar sedang hujan deras.

 
Pantai buatan ini ternyata sudah ada sejak tahun 1993. Selama dua dasawarsa sudah jutaan wisatawan mengunjunginya. Tercatat, rekor pengunjung terbanyak pada tahun 1995 mencapai 1,25 juta orang per tahun berikut. Untuk memanjakan mata kamu, kita lihat saja foto-fotonya berikut ini.




Sumber: apakabardunia.com
10 Fakta Tentang Hujan

Hujan, peristiwa alam yang memberi banyak cerita dan inspirasi baik tawa atau tangis. Hujan bisa menjadikan suasana lebih romantis bagi sepasang kekasih. Hujan juga kerap menimbulkan kegusaran hingga duka ketika bencana seperti banjir ikut menyusul kemudian.

Bagaimanapun, hujan adalah simbol keseimbangan alam dan menjadi bukti betapa hebatnya segala hal di bumi ini telah dirancang oleh Sang Pencipta. Lihatlah pada 10 fakta di bawah ini.
tehmanis.tumblr.com
1. Tetes hujan jatuh dengan kecepatan rata-rata 8 - 10 km/jam. Namun tergantung pada kecepatan angin dan kondisi di wilayah tertentu, bisa mencapai hingga 35 km/jam.

2. Hujan awalnya jatuh sebagai es atau kristal hingga akhirnya menjadi titik-titik air.

3. Diameter setiap tetes hujan bervariasi antara 0,02 inci sampai sekitar 0,031 inci.

4. Air umumnya jatuh ke bumi pada kecepatan rendah, hal ini karena hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepatan lebih rendah. Bayangkan jika tidak terjadi gesekan pada atmosfer, bisa jadi setiap tetes hujan akan menghujam bumi dengan kecepatan tinggi dan menyebabkan banyak kerusakan.

5. Ketinggian minimal awan mendung adalah 1.200 meter dan dapat ditemukan hingga 10.000 meter di langit.

6. Setiap detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari permukaan Bumi.
 
7. Jumlah 16 juta ton air tersebut sama dengan jumlah hujan yang jatuh kembali ke bumi setiap detik. Air bergerak terus dalam siklus yang seimbang, jadi betapa hebatnya keseimbangan alam terjadi di sekitar kita.

8. Curah hujan rata-rata paling banyak terjadi di Cherrapunju, India, yakni sebanyak 26,5 meter (87 kaki).

9. Sementara wilayah yang hampir sepanjang tahun selalu hujan adalah Mt. Waialeale di Kauai, Hawaii. Di tempat ini selama 350 hari per tahun selalu basah oleh hujan.

10. Payung awalnya diciptakan untuk melindungi orang dari panas matahari.








 
Sumber: apakabardunia.com
Inilah Ular Terbesar di Dunia

Ular terbesar di dunia yang pernah ditemukan  adalah Titanoboa (Titanoboa cerrejonensis). Fosil ular raksasa ini ditemukan di daerah Kolombia. Jika masih hidup diperkirakan beratnya bisa mencapai 1,2 ton.

Para paleontolog meyakini mereka telah hidup sekitar 60 juta tahun yang lalu, tepatnya pada zaman Paleosen.  Seandainya ular ini masih ada dan berkeliaran di muka bumi mungkin makanannya bisa saja seekor gajah dewasa. Ular itu diperkirakan  mempunyai tubuh sepanjang 14,6 meter dengan bobot 1,13 ton.
Fosil ular raksasa ini ditemukan tahun 2009 di Cerrejon, La Guajira, Kolombia oleh tim ekspedisi dari University of Florida.

“Ular yang mencoba mencaplok Jennifer Lopez di film Anaconda tidak sebesar ular yang kami temukan,” kata Bloch, pemimpin tim ekspedisi tersebut.

Sementara ahli geologi, David Polly memperkirakan ukuran dan bobot Titanoboa ini berdasarkan posisi fosilnya.  “Ukuran ular itu sungguh besar sekali. Namun, tim peneliti masih memikirkan seberapa besar panas bumi dibutuhkan untuk menghangatkan tubuh ular sebesar itu.”

Berdasarkan ukuran ular itu, Bloch menjelaskan, tim ilmuwan dapat menghitung temperatur tahunan rata-rata di garis khatulistiwa Amerika Selatan 60 juta tahun lalu mencapai sekitar 33 derajat celcius, sekitar 10 derajat lebih hangat dibandingkan saat ini.
“Ekosistem tropis Amerika Latin saat ini berbeda jauh dibandingkan 60 juta tahun lalu,” kata Bloch. “Kondisi hutan tropisnya hampir sama dengan saat ini, tetapi temperaturnya lebih panas saat itu dan dipenuhi dengan reptil berdarah dingin yang lebih besar.”

Sebagian besar populasi ular saat ini terdapat di wilayah tropis Amerika Selatan dan Asia Tenggara. Temperatur di Amerika Selatan dan Asia tenggara memungkinkan hewan ini berkembang hingga mencapai ukuran besar.

Sumber: apakabardunia.com
Belajar Makna Puasa dari Pohon Jati

Gerbang Ramadan sudah ada di depan mata, saatnya kembali menjalani ibadah puasa bagi umat Islam. Menahan nafsu sebulan penuh merupakan ujian yang harus dijalani. Agar tetap kuat selama Ramadan, mungkin kita bisa belajar dari pohon jati.

Alkisah, ketika kuda masih jadi satu-satunya alat transportasi dan banyak orang masih berpergian ke tempat yang jauh dengan berjalan kaki, demikian pula yang dilakukan dua pengelana ini. Yang satu janggutnya panjang memutih dan pria satunya masih muda berbadan tegap. Mereka adalah guru dan murid yang melintasi hutan-hutan di pulau Jawa.
Ilustrasi pohon jati / lensaindonesia.com
Berbulan-bulan mereka berjalan melewati hutan dan perkebunan. Sampai suatu saat kembali berada di sebuah hutan jati. Cuaca sangat panas, rasa haus dan lapar lebih cepat terasa.

Sang murid melihat pohon-pohon jati yang meranggas kering. Pohon-pohon jati itu melepaskan dedaunannya. Daun-daun kecoklatan terbang dan terhempas ringan di atas tanah. Lantai hutan jati terlihat penuh dengan daun lebar kering berwarna coklat muda yang berserakan. 

Penuh rasa penasaran, sang murid bertanya pada gurunya, ”Guru, dua bulan lalu, kita pernah melintasi hutan jati di tempat lain. Waktu itu kita merasakan kesejukan dibawah naungan pepohonan jati dengan daun hijaunya yang segar dan bunga-bunganya yang sedang mekar. Kali ini, hampir tak ada daun yang melekat di ranting pepohonan ini. Apa jati ini harus menggugurkan daunnya setiap tahun guru?”

”Kemarau dengan panas yang terik dan air dari langit yang tertahan, mengharuskan jati melewati hari harinya dengan melepas dedaunannya. Begitulah jati menempa dirinya muridku,” jawab sang guru singkat.

”Bagaimana caranya jati bisa tumbuh dan berkembang tanpa daun. Bukankah daun sangat penting untuk menyerap matahari dan menguapkan air bagi tumbuhan. Mereka bisa mati kalau begitu terus, Guru?” sang murid mendesak gurunya menjelaskan.

Sang guru kemudian menjawab rasa penasaran muridnya, ”Itulah hikmah yang Tuhan berikan melalui pohon jati. Meski tanpa daun, pohon jati justru sedang menempa dirinya menjadi salah satu pohon terbaik di bumi ini. Dia takkan mati. Ia bahkan sedang ”berpuasa” untuk tidak berkembang secara kasat mata. Ia sedang menempa dirinya untuk sanggup bertahan dengan ujian kekurangan air dan panasnya cuaca. Ia melewati ujian itu sambil mengugurkan masalah yang ada di daun dan memperbaiki kulitas kayu di batangnya.”

”Menggugurkan masalah? Artinya daun-daun itu kalau terus ada dan bekerja di musim kemarau bisa mengganggu pertumbuhan pohon karena boros air. Nantinya bagian pohon lain seperti batang dan akar bisa terganggu ya, Guru?”

”Benar sekali muridku. Sama halnya dengan tubuh kita. Pada saatnya kita harus mengistirahatkan anggota badan kita seperti perut untuk mengurangi kerjanya. Itu sangat diperlukan agar bagian lain dari diri kita berfungsi lebih optimal. Misalnya, saat perut beristirahat mengolah makanan, bagian tubuh lain khususnya pikiran dan jiwa kita bisa lebih optimal bekerja. Bukankah perut kita adalah salah satu sumber munculnya penyakit," papar sang guru menjelaskan kearifan alam yang diamatinya.

 
Sambil melewati daun-daun kering yang jatuh, suara dedaunan itu berderak memecah kesunyian saat terinjak kasut dua pengelana ini.

Sesaat, sang guru berhenti dan menepuk punggung muruidnya, "Daun-daun ini bisa kita andaikan sebagai dosa-dosa kita. Saat kita mau berkorban untuk menahan diri dan bertahan dari ujian, Tuhan akan memberi kita karunia-Nya berupa bergugurannya dosa-dosa kita. Pada saat dosa-dosa itu berlepasan dalam diri kita, maka hidup ini jadi lebih tenang dan bahagia. Bahagia itulah kualitas tertinggi yang diraih manusia dan sekaligus karunia dari-Nya. Kamu ingin hidup bahagia kan muridku?"

”Eh iya guru, pasti. Makanya kita harus segera sampai di kampung agar tenang, gak kepanasan begini Guru”

”Kamu masih puasa, kan? Jangan kalah sama pohon Jati yang puasanya lebih panjang dari kita,” canda Sang Guru

”Hahaha...” Guru dan murid tertawa. Mereka mendapatkan kearifan hidup dari gugurnya dedaunan pohon Jati.











 
Sumber: apakabardunia.com