2014/02/16
8 Gunung Api di Indonesia yang Terkenal Karena Letusannya

Gunung kelud baru saja meletus dan letusannya pun sangat dahsyat dengan menyemburkan abu vulkanik hingga 17 km di udara akibatnya daerah sekitar gunung kelud di selimuti hujan abu vulkanik yang tentunya sangat berbahaya. Nah berikut ini ada beberapa gunung api di Indoneisa yang pernah meletus dengan sangat dahsyat, mau tau gunung apa saja itu? simak artikel berikut

8. Gunung Kelud


Sejak abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk

Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini. 

7. Gunung Merapi



Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.

Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang. 

6. Gunung Galunggung



Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.

5. Gunung Agung



Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan masih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu. Dari kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar. 
Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan.


Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung. Pada tanggal 24 Februari lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung, akhirnya perjalanan 7 km dalam 20 hari mendatang. Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar. Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain. 

4. Krakatau 



Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II. 
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.


Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusiasudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat. 
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut. 


3. Maninjau



Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Deposito diperkirakan akan didistribusikan lebih dari 8.500 km ² dan memiliki volume 220-250 km ³. kaldera ini memiliki panjang 20 km dan lebar 8 km.

2. Gunung Tambora



Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.

Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur. 

1. Toba Supervolcano



Merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet Bumi. 73.000 tahun yang lalu letusan dari supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya sedikit yang selamat. Dan setelah Tsunami Gunung Berapi Di Indonesia menjadi Aktif sekali lagi dan mengancam umat manusia. 

Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil. 
Padahal krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau. 


Seperti yang telah diketahui oleh para ilmuwan, toba hampir memusnahkan umat manusia 73.00 tahun yang lalu. Saat itu manusia neanderthal menghuni bumi kita bersamaan dengan homo sapiens di eropa, serta homo erectus dan homo floresiensis di asia. Saat itu sangat dingin di eropa, Zaman es terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar dan rusa raksasa diburu. Selain makanan herbivora, mammoth dan badak berbulu juga seringkali menjadi menu makanan manusia saat Toba, dengan diameter 90 kilometer di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Sumatera.Meledak dalam arti yang sebenarnya. Bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada 2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya sekitar 5000 sampai 10000 manusia saja. 


Sebenarnya manusia jaman sekarang berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan super volcano Toba 73.000 tahun yang lalu 
Oleh karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir musnahnya umat manusia. Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang dapat ditemuai di area tersebut(Indonesia) sekarang. Beberapa diantaranya menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa minggu setelah gempa di dasarlaut pada bulan desember 2004. 
Walaupun Toba sampai saat ini masih tertidur jauh dan aman dibawah sebuah laut besar yang menyandang nama sama di Sumatera Utara. banyak orang yang takut apabila suatu saat Gunung Berapi aktif di Talang yang berada 300 kilometer di selatan Toba meletus, bisa membangunkan Raksasa yang tertidur. 

Vulkanologis Prof. Ray Cas mengatakan 'Hal itu mungkin saja terjadi, tapi bila hanya Toba siap untuk meletus dan kejadian diatas bukanlah satu-satunya indikasi akan kejadian tersebut." 
Sang ahli tersebut berpikir bahwa mungkin saja suatu hari nanti letusan besar lain akan terjadi tapi hal itu baru akan mungkin terjadi sekitar 10.000 atau bahkan 100.000 tahun lagi.Tetapi biar bagaimana pun tidak semua hal dapat diprediksi.


Sumber:
opinibureto
Jangan Mengucek Mata Bila Terkena Abu Vulkanik

Hari ini abu vulkanik Gunung Kelud menyebar hingga Malang, Surabaya Bahkan Yogyakarta.  Pembagian masker dan obat tetes mata mulai dilakukan guna mencegah gangguan kesehatan. Seberapa bahaya abu vulkanik bagi manusia?

Abu vulkanik adalah material batuan vulkanik yang berasal dari magma panas dan cair yg membeku secara cepat. Batuan beku sejatinya kumpulan mineral yang membeku dan mengkristal dari magma cair. Karena membeku cepat maka magma ini tidak sempat mengkristal dengan baik. Karena tidak mengkristal dalam geologi material bekuannya disebut gelas. Ya mirip gelas kaca yang kita pakai itu.

Di bawah mikroskop, abu vulkanik ini memiliki bentuk yang runcing-runcing seperti dibawah ini.

 


Bandingkan dengan abu normal, seperti misalnya abu pembakaran batubara.

 



Apa saja efeknya pada kesehatan?

 
1. Kesehatan pernapasan
Menghirup abu vulkanik sangat membahayakan pernapasan. Namun ini juga bergantung pada beberapa faktor seperti konsentrasi abu vulkanik pada udara, durasi hujan vulkanik, dan adanya gas atau aerosol yang tercampur dengan abu vulkanik. Semakin banyak faktor tersebut, maka abu vulkanik semakin berbahaya. Beberapa gejala ketika seseorang mulai terkena masalah akibat abu vulkanik, antara lain:

- Iritasi saluran pernapasan dan keluarnya ingus
- Iritasi tenggorokan, radang tenggorokan, dan batuk kering
- Sakit pada dada, batuk, napas pendek-pendek, napas berbunyi, dan sesak napas
- Bernapas menjadi tidak nyaman dan sulit.

Abu vulkano terutama sangat berbahaya pada orang yang memiliki masalah pernapasan sebelumnya, seperti asma, sakit paru-paru, atau bronchitis. Jika ada orang yang memiliki masalah pernapasan, sebaiknya segera diamankan di tempat yang tak terkena abu vulkanik, karena efeknya pada kesehatan mereka akan lebih parah.

2. Mata
Abu vulkanik yang berukuran kecil tak hanya bisa terhirup oleh hidung, melainkan juga bisa masuk ke mata. Abu vulkanik berbeda dengan abu biasa. Abu vulkanik memiliki sudut kristal yang runcing dan sangat mampu menggores serta mengelupas permukaan mata. Hal ini tak hanya bisa menyebabkan mata menjadi iritasi, tetapi juga merusak kornea. Orang yang paling berisiko terkena iritasi jika ada hujan abu vulkanik adalah orang yang memakai lensa kontak. Sebaiknya lepas lensa kontak dan gunakan kacamata untuk melindungi mata Anda. Masalah yang bisa disebabkan oleh abu vulkanik pada mata, antara lain:

- Iritasi mata
- Mata gatal, sakit, dan terasa tak nyaman
- Mengeluarkan air mata terus-menerus, atau mengeluarkan kotoran mata (belek)
- Abrasi pada kornea dan goresan pada mata
- Peradangan pada bola mata karena abu vulkanik yang bisa menyebabkan rasa terbakar, mata merah, dan penurunan daya penglihatan.

Ketika ada abu vulkanik yang masuk ke mata, jangan digosok atau dikucek, karena hal ini akan semakin memperburuk iritasi serta bisa menyebabkan abrasi dan goresan pada kornea. Selain itu, abu vulkanik juga mengandung zat-zat yang bisa berbahaya untuk kesehatan mata.

Untuk pengguna contact lens sebaiknya jangan pakai kontak lens dahulu untuk menghindari abrasive dari kornea mata. Gunakan kacamata yg lebih menutup supaya jangan sampai kelilipan.


3. Kulit
Tak hanya pernapasan dan mata, kulit juga bisa mengalami efek buruk ketika terkena abu vulkanik. Meski jarang dan tak selalu dialami oleh semua orang, namun abu vulkanik juga bisa menyebabkan iritasi kulit. hal ini biasanya jika abu vulkanik disertai dengan zat berbahaya, atau karena kulit yang sensitif.



Tips melindungi barang:
Tutuplah barang-barang dari debu volkanik. Tutup mobil atau barang-barang yang mengkilap lainnya. Seandainya abu ini terkena bahan-bahan yang mengkilap termasuk kacamata  jangan langsung dilap, tetapi guyurlah dengan air segera. Abu vulkanik kalau dilap akan berfunsi seperti amplas, mengikis benda-benda.

Sumber:
2014/02/13
Nekat, Bergelantungan di atas Atap Demi Fotografi

Kirill Oreshkin adalah seorang fotografer luar biasa dari Moskow. Dia sangat tergila-gila pada rooftopping, sejenis olahraga ekstrem yang dilakukan dengan bergelantungan di atas atap. 



Pada setiap fotonya, Kirill terlihat tersenyum bahagia. Bahkan, tak ada sedikitpun rasa takut yang tergambar di wajahnya. Padahal saat itu, dia benar-benar sedang bergelantungan ratusan meter di atas tanah. Salah satu gerakan saja, dia tidak mungkin bisa lolos dari maut.

Seperti dilansir odditycentral, beberapa foto Kirill menunjukkan bahwa dia mengambil foto itu sendiri, atau sekarang biasa kita sebut selfie.





Rooftopping telah menjadi tren di Rusia dalam beberapa waktu terakhir. Oktober lalu, seorang stunt man dari Rusia, Alexander Rusinov, terlihat memperagakan aksi ekstremnya saat melakukan rooftopping.

Sumber:
merdeka
Pria Ini Panjat Tebing 457 Meter dengan Tangan Kosong

Seorang pemanjat tebing dari Amerika, Alex Honnold, berhasil memanjat El Sendero Luminoso - dinding kapur setinggi 457 meter, tanpa sama sekali menggunakan peralatan keselamatan. Oleh karenanya, Alex kemudian dijuluki Spiderman dari dunia nyata.




Hebatnya, Alex hanya menggunakan tangan kosong untuk memanjat tebing setinggi ratusan meter itu. El Sendero Luminoso adalah sebuah dinding kapur di Meksiko. Seperti dilansir Outdoor Magazine, ketika pemanjat lain membutuhkan waktu dua hari untuk menyelesaikan pendakian mereka, Alex hanya memerlukan waktu tiga jam untuk menyelesaikannya.

"Saya hanya berhenti sesekali saat memanjat, dan selebihnya, saya terus memanjat dengan kecepatan yang sangat stabil," kata Alex.






Seminggu sebelum melakukan pemanjatan, Alex meminta bantuan teman pendakinya dan anggota tim North Face untuk membersihkan dan mempersiapkan rute. Jika Anda penasaran dengan prestasi pemanjatan yang telah dilakukan oleh Alex, sosoknya telah diulas secara rinci di Camp 4 Collective, di majalah North Face.

Sumber:
merdeka
Cabai Pelangi yang Indah, Ingin Menanam?

Beberapa waktu belakangan, cabai warna-warni sedang ramai dibicarakan. Bahkan banyak yang menyebutnya cabai rawit, seru dan unik untuk makan gorengan. Sebenarnya cabai macam apakah ini?
 

Cabai warna-warni berasal dari Amerika Selatan. Ada yang bilang dari Brasil, walau ternyata nama aslinya : Bolivian Rainbow. Cabai jenis ini lebih lazim dipakai sebagai tanaman hias, dan memang laku di dunia online untuk kebutuhan tersebut. Mengapa tidak dikonsumsi, misalnya untuk teman makan gorengan?

Kita lihat data berikut, ya:
* Tingkat kepedasan: 5.000 – 30.000 SHU
* Tinggi tanaman rata-rata: 60-90cm
* Iklim ideal: dataran rendah – tinggi
* Sinar matahari: sepanjang hari
* Media tanam: tanah2 : humus1
* Kebutuhan air: sedang
* Jumlah biji dalam kemasan: 10pc

Nah, cabai warna-warni, atau kita sebut saja Bolivian rainbow sesuai nama aslinya, paling maksimal kepedasannya hanya 30.000 SHU. Bandingkan dengan cabai rawit hijau yang terdapat di pasaran, (SHU) 50,000–100,000. Alhasil, Bolivian rainbow lebih banyak digunakan sebagai tanaman hias.

Bolivian rainbow memiliki perubahan warna yang menarik dari muda ke tua. Perubahan warna inilah yg menyebabkannya disebut rainbow karena dalam satu tanaman warna cabenya bisa berwarna warni. Perubahannya adalah: ungu-kuning-oranye-merah.

 


Tertarik menanamnya? Perawatannya tak terlalu repot, kok. Seperti pada umumnya keluarga cabai sebagai kelompok perdu, cukup perhatikan pemupukan agar lebih produktif.

Karakater tanah atau media tanam yang ideal bagi cabai adalah tanah poros, penuh unsur hara. Media tanam dibuat dari campuran sekam bakar, pasir, pakis kering, tanah, pupuk kandang, dan sedikit pasir. Semua bahan itu dicampur dan diaduk-aduk jadi satu. Baru kemudian dimasukkan dalam pot plastik.

Pot bunga yang baik untuk tanaman cabai, harus ada lubang-lubang di bagian bawahnya. Fungsinya untuk saluran pembuangan air.  Cabai tak bisa tumbuh pada tanah berair, maka perlu ada drainasi pada pot tanaman.

Tahap selanjutnya adalah penyemaian bibit. Bibit cabai diperbanyak melalui biji-bijinya. Pilih biji yang kering, kemudian direndam dalam air baru disebar pada pot-pot bunga. Sirami secara berkala dengan spuyer. Selang lima hari akan muncul tunas-tunasnya

Setelah bibit berukuran 10 cm, bisa dipindah ke pot bunga. Pemindahan harus hati-hati jangan merusak akar dan batang pohon.  Setelah di pindah, perawatan rutin hanyalah disiram. Pada pagi hari ditaruh di luar rumah, tapi jangan terkena matahari langsung sebab bisa layu.  Pohon akan berbuah ketika usia 3 bulan.

Sumber:
2014/02/11
7 Fakta Kejahatan Kedokteran di Dunia



Kemajuan ilmu kedokteran memang bisa menyelamatkan nyawa seseorang, tapi kadang percobaan yang dilakukan para ilmuwan melanggar etika yang ada. Ini dia 7 percobaan medis terburuk yang melibatkan subyek manusia.


1. Studi Tuskegee
Studi ini berlangsung selama 40 tahun. Menurut Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS, dinas kesehatan meluncurkan penelitian mengenai efek kesehatan dari sifilis yang tidak diobati. Sayangnya hal ini tidak diketahui oleh partisipan, baik yang mendapat perawatan sifilis maupun yang tidak.


Peneliti melacak perkembangan penyakit pada 399 laki-laki kulit hitam di Alabama, termasuk 201 laki-laki yang sehat. Ilmuwan mengungkapkan pada partisipan bahwa diriya sedang dirawat karena memiliki ‘bad blood’. Partisipan ini tidak pernah mendapatkan perlakuan yang memadai, bahkan sampai tahun 1947 ketika penisilin menjadi pilihan obat untuk mengobati sifilis.


2. Studi sifilis di Guatemala
Antara tahun 1946-1948, pemerintah AS dan Guatemala melakukan studi bersama dengan cara sengaja menginfeksikan sifilis pada tahanan di Guatemala dan pasien di rumah sakit jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bahan kimia yang bisa mencegah penyebaran penyakit.
Peneliti berusaha menginfeksikan subyek dengan cara menyuruhnya berhubungan seks dengan pelacur yang sudah terinfeksi. Meskipun penderita sifilis ini diberikan obat penisilin, tapi tidak ditemukannya perawatan lanjutan bagi pasien tersebut.

3. Percobaan bedah pada budak
Tokoh ginekologi modern, J Marion Sims banyak memperoleh ketenaran dengan melakukan operasi eksperimental terhadap perempuan budak. Sims melakukan percobaan pembedahan tanpa anestesi (sebagian anestesi belum ditemukan), namun ia mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak cukup menyakitkan. Padahal dalam Journal of Medical Ethics tahun 1993 dituliskan melakukan eksperimental dengan manusia tidak dapat diterima.

4. Pembunuhan Burke dan Hale
Sampai tahun 1830-an eksekusi pembunuhan relatif jarang, sehingga banyak ahli anatomi tubuh mengambil atau membeli tubuh manusia dari para perampok. Hingga akhirnya William Hale dan temannya William Burke membuka wirausaha penginapan dan menjual tubuh untuk dijual pada para ahli anatomi. Akibat kejahatannya tersebut Burke kemudian dihukum gantung untuk kejahatannya.

5. The Monster Study
Tahun 1939 peneliti ingin membuktikan teori bahwa perilaku gagap disebabkan oleh kecemasan seorang anak untuk berbicara. Peneliti duduk dengan anak-anak anak yatim dan mengatakan bahwa anak-anak ini menunjukkan tanda-tanda kegagapan dan tidak boleh berbicara kecuali yakin bisa berbicara dengan benar. Percobaan ini membuat anak yang tadinya normal menjadi cemas dan menjadi diam.

6. Japan’s Unit 731
Sepanjang tahun 1930-an sampai 1940-an, tentara kekaisaran Jepang melakukan perang biologis dan tes medis terhadap penduduk sipil dan sebagian besar China. Jumlah korban tewas dari eksperimental brutal ini tidak diketahui, tapi kemungkinan ada 200.000 orang.
Studi ini melibatkan sumur yang terinfeksi kolera, tipus, kutu dan para tahanan berbaris dalam cuaca dingin untuk menentukan pengobatan terbaik bagi radang dingin. Kekejaman lainnya adalah para tahanan ditutup matanya dengan gas racun, lalu dimasukkan ke ruangan sampai matanya keluar dan membedahnya saat masih hidup dan sadar.

7. Percobaan medis Nazi
Mungkin percobaan yang terkenal jahat sepanjang masa adalah yang dilakukan oleh Josef Mengele, seorang dokter SS di Auschwitz, dan ia mengumpulkan mata dari korban pasiennya. Percobaan ini menggunakan tahanan untuk menguji pengobatan terhadap penyakit menular dan perang kimia. Sementara yang lainnya dipaksa menjadi beku dalam ruangan bertekanan rendah sebagai percobaan penerbangan.
Sementara itu ad apula percobaan dengan cara mengikat payudara perempuan dengan tali sehingga peneliti bis amelihat berapa lama bayi bisa bertahan dengan kelaparan. Hingga akhirnya sang bayi disuntik dengan morfin mematikan untuk mengakhiri penderitaannya. Diketahui bahwa Mengele meninggal di Brazil tahun 1979 akibat stroke.

Sumber: