Sejumlah ahli seni pekan ini berencana memutuskan apakah lukisan terkenal Mona Lisa sesungguhnya sudah dibuat pelukis Italia Leonardo da Vinci sepuluh tahun sebelumnya.
Lukisan buatan Da Vinci ini menampilkan sosok Mona Lisa lebih muda dari lukisan Mona Lisa yang kini ada di Museum Louvre, Ibu Kota Paris, Prancis, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (24/9). Namun sejumlah pengamat seni menyatakan lukisan itu hanyalah salinan dari lukisan asli Mona Lisa yang dikenal dunia saat ini.
Yayasan Mona Lisa bersama Professor Alessandro Vezzosi yang memiliki museum seni dan Professor Carlo Pedretti dari Pusat Studi Leonardo the Armand Hemmer di Universitas California akan menyampaikan bukti sejarah sekaligus ilmiah buat mendukung klaim mereka itu. Lukisan Mona Lisa yang diklaim lebih dulu dibuat ini berukuran lebih besar dari yang dikenal dunia sekarang.
Namun klaim itu mengundang kritik seorang profesor emeritus asal Universitas Oxford, Inggris, Martin Kemp. "Klaim mereka salah. Pakaian, rambut dan latar belakang lukisan tidak sama. Lukisan itu juga dilukis di atas kanvas. Itu jarang dilakukan Da Vinci," katanya kepada surat kabarthe Sunday Times. Dia yakin lukisan itu salinan dari Mona Lisa dan dibuat beberapa tahun setelah yang pertama.
Seperti kebanyakan karya Da Vinci, lukisan Mona Lisa di museum Louvre juga dibuat di atas kayu. Meski lukisan yang diklaim itu tampak lebih muda, Kemp mengatakan itu tidak membuktikan lukisan itu juga dibuat Leonardo da Vinci.
Kolektor seni dari Inggris, Hugh Blaker, menemukan lukisan Mona Lisa menjelang Perang Dunia Pertama saat mengunjungi seorang bangsawan Somerset. Dia membeli karya Da Vinci itu dan disimpan di studionya di Isleworth, Ibu Kota London, Inggris.
Lukisan legendaris ini kemudian dia jual kepada kolektor seni asal Amerika Serikat, Henry F. Pulitzer. Setelah dia meninggal, pacarnya menjual Mona Lisa kepada konsorsium yang kemudian menyimpan itu selama empat dekade di sebuah bank di Swiss.
Lukisan buatan Da Vinci ini menampilkan sosok Mona Lisa lebih muda dari lukisan Mona Lisa yang kini ada di Museum Louvre, Ibu Kota Paris, Prancis, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (24/9). Namun sejumlah pengamat seni menyatakan lukisan itu hanyalah salinan dari lukisan asli Mona Lisa yang dikenal dunia saat ini.
Yayasan Mona Lisa bersama Professor Alessandro Vezzosi yang memiliki museum seni dan Professor Carlo Pedretti dari Pusat Studi Leonardo the Armand Hemmer di Universitas California akan menyampaikan bukti sejarah sekaligus ilmiah buat mendukung klaim mereka itu. Lukisan Mona Lisa yang diklaim lebih dulu dibuat ini berukuran lebih besar dari yang dikenal dunia sekarang.
Namun klaim itu mengundang kritik seorang profesor emeritus asal Universitas Oxford, Inggris, Martin Kemp. "Klaim mereka salah. Pakaian, rambut dan latar belakang lukisan tidak sama. Lukisan itu juga dilukis di atas kanvas. Itu jarang dilakukan Da Vinci," katanya kepada surat kabarthe Sunday Times. Dia yakin lukisan itu salinan dari Mona Lisa dan dibuat beberapa tahun setelah yang pertama.
Seperti kebanyakan karya Da Vinci, lukisan Mona Lisa di museum Louvre juga dibuat di atas kayu. Meski lukisan yang diklaim itu tampak lebih muda, Kemp mengatakan itu tidak membuktikan lukisan itu juga dibuat Leonardo da Vinci.
Kolektor seni dari Inggris, Hugh Blaker, menemukan lukisan Mona Lisa menjelang Perang Dunia Pertama saat mengunjungi seorang bangsawan Somerset. Dia membeli karya Da Vinci itu dan disimpan di studionya di Isleworth, Ibu Kota London, Inggris.
Lukisan legendaris ini kemudian dia jual kepada kolektor seni asal Amerika Serikat, Henry F. Pulitzer. Setelah dia meninggal, pacarnya menjual Mona Lisa kepada konsorsium yang kemudian menyimpan itu selama empat dekade di sebuah bank di Swiss.
Sumber: merdeka.com
0 komentar