Hujan badai yang terjadi di desa Chagankule, Xinjiang, pada 10 Juli lalu menewaskan 143 kambing. Kambing-kambing ini mati seketika karena sambaran petir, dan 30 di antaranya terseret oleh banjir. Diperkirakan pemilik kambing menderita kerugian hingga 200.000 yuan.
Seperti dilansir oleh China.org (12/07), hujan badai yang awalnya terjadi di desa Hebukesaier, prefektur Tacheng, memicu banjir yang pada akhirnya merusak enam desa dan kota di sekitarnya.
Di antara kota-kota yang terkena dampak hujan badai tersebut, desa Chagankule dan Motege diperkirakan menderita kerusakan yang paling parah. Kerugian yang diderita masyarakat mencapai 23 juta yuan.
Banjir yang terjadi juga membuat ratusan warga terperangkap, serta menyebabkan kerusakan pada jalan, lahan pertanian, padang, rumput, serta bendungan di desa-desa sekitarnya.
Badai ini terjadi mulai pukul 1 siang dan berlangsung selama beberapa jam. Sejauh ini belum ada laporan mengenai korban mati atau bangunan struktural yang runtuh.
0 komentar