Apa resep Jokowi-Ahok dapat merebut simpati warga Jakarta?. Sosok Jokowi yang merakyat dan mau menemui konsituen diyakini menjadi salah satu kunci sukses wali kota Solo tersebut. Kemenangan Jokowi versi quick count ternyata menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Pada hari pencoblosan kemarin muncul satu hashtag dengan judul #ReplaceTitleSongWithJOKOWI. Ternyata itu menjadi trending topics di twitter, dan sempat menduduki peringkat kedua di trending topics Indonesia. Ternyata media sosial memang digunakan tim sukses Jokowi-Ahok untuk berkampanye.
"Memang ada yang atur kalau di twitter. Kemarin, dari pagi sampai sore jadi trending topics. Mereka dari kalangan menengah ke atas berfikir cukup cerdas," ujar anggota timses Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, Denny Iskandar saat berbincang dengan merdeka.com.
Kampanye melalui twitter, diakui oleh Denny memang memberikan pengaruh yang cukup besar. Namun menurutnya, yang utama adalah kehadiran Jokowi di tengah-tengah masyarakat untuk mendengar secara langsung keluh-kesahnya.
"Lebih penting kehadiran, tatap muka dan mau mendatangi rakyat," tuturnya.
Pada putaran kedua nanti sudah barang tentu Foke bersama timsesnya akan mengatur strategi agar dapat kembali menjadi gubernur. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang selalu memuaskan sebelum pencoblosan, ternyata berbanding terbalik dengan quick count.
Jika pada sepuluh hari jelang pencoblosan Jokowi-Ahok hanya memperoleh 14,4 persen, tetapi hasil quick count suara pasangan itu justru surplus 30 persen, sampai 43,04 persen. Hasil ini tentu menjungkirbalikan survei yang dilakukan LSI, konsultan politik Foke.
http://www.merdeka.com
0 komentar