Menurut dia, ubur-ubur beracun akan muncul sesuai dengan musimnya, yaitu antara bulan Juni hingga bulan September. Kemunculan ubur-ubur tersebut tak terduga. "Pada hari Sabtu (25 Juni 2011) ubur-ubur muncul di kawasan Pantai Parangtritis dan mengenai sekitar 10 wisatawan," kata Taufik.
Menurut dia, sengatan ubur-ubur itu menyebabkan rasa sakit pada tubuh manusia. "Jika terkena atau memegang ubur-ubur beracun tersebut, akan terasa sangat panas pada bagian tubuh yang terkena," kata dia.
Taufik menyatakan ciri-ciri ubur-ubur beracun itu berbetuk seperti gelembung air, berwarna putih kebiru-biruan. Biasanya, kata dia, ubur-ubur beracun ada di tepi pantai atau di dalam gulungan ombak.
"Bentuknya memang seperti gelembung air, terkadang menjadi mainan anak-anak," kata dia. "Sehingga saat terkena di bagian tubuh, anak-anak kesakitan luar biasa. Bahkan, ada juga yang pingsan tak kuat menahan rasa sakitnya."
Tim SAR sendiri, kata Taufik, akan memberikan peringatan kepada wisatawan ketika ubur-ubur beracun tersebut keluar dari laut. "Meski demikian ada saja wisatawan yang nekat bermain dengan ubur-ubur beracun tersebut. Kami juga sudah menyiapkan obat untuk wisatawan yang terkena ubur-ubur beracun," ujarnya.
Sumber : nasional.vivanews.com
0 komentar