Aparat keamanan Malaysia mengatakan kemarin mereka telah membunuh 13 tentara Sulu asal Filipina di Negara Bagian Sabah. Serangan itu terjadi sehari setelah Malaysia mengirimkan pesawat jet tempur, mortir, dan ratusan tentara ke wilayah konflik.
Bentrokan senjata selama tiga pekan terakhir itu dimulai sejak sekitar 200 orang bersenjata berlayar dari selatan Filipina menuju Sabah untuk mengklaim kembali wilayah di utara Pulau Kalimantan itu setelah perjanjian selama ratusan tahun.
Setidaknya sudah 40 orang tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan Malaysia dengan tentara bersenjata itu. Kelompok yang merupakan pengikut Kesultanan Sulu itu juga telah membunuh delapan polisi Malaysia, seperti dilansir surat kabar the Wall Street Journal, Kamis (7/3).
Menteri pertahanan Malaysia Zahid Hamidi mengatakan kepada wartawan, pihaknya kemungkinan akan lebih banyak lagi menemukan jenazah tentara Sulu.
"Aparat keamanan sedang mencari jejak gerakan mereka dan akan mengambil tindakan tegas," kata Kepala Polisi Nasional Malaysia Ismail Omar.
Konflik itu membuat hubungan Malaysia dan Filipina semakin memanas.
Sejumlah pengamat mengatakan konflik itu akan berdampak bagi Perdana Menteri Najib Razak pada pemilihan umum Malaysia yang akan digelar Juni mendatang.
Bentrokan senjata selama tiga pekan terakhir itu dimulai sejak sekitar 200 orang bersenjata berlayar dari selatan Filipina menuju Sabah untuk mengklaim kembali wilayah di utara Pulau Kalimantan itu setelah perjanjian selama ratusan tahun.
Setidaknya sudah 40 orang tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan Malaysia dengan tentara bersenjata itu. Kelompok yang merupakan pengikut Kesultanan Sulu itu juga telah membunuh delapan polisi Malaysia, seperti dilansir surat kabar the Wall Street Journal, Kamis (7/3).
Menteri pertahanan Malaysia Zahid Hamidi mengatakan kepada wartawan, pihaknya kemungkinan akan lebih banyak lagi menemukan jenazah tentara Sulu.
"Aparat keamanan sedang mencari jejak gerakan mereka dan akan mengambil tindakan tegas," kata Kepala Polisi Nasional Malaysia Ismail Omar.
Konflik itu membuat hubungan Malaysia dan Filipina semakin memanas.
Sejumlah pengamat mengatakan konflik itu akan berdampak bagi Perdana Menteri Najib Razak pada pemilihan umum Malaysia yang akan digelar Juni mendatang.
Sumber: merdeka.com
0 komentar