Di Indonesia, senjata tajam sering digunakan untuk kesenian, seperti atraksi debus. Sebaliknya di Hsinchu, Taiwan Utara, pasar malam Huayuan Street mempromosikan sebuah metode penyembuhan menggunakan pisau daging.
Dalam budaya China, bagian tepi pisau daging yang tajam dipercaya dapat membuat kulit dan otot menjadi lebih rileks, sehingga dijadikan sebuah terapi pengobatan.
Tentu saja, terapi menggunakan pisau daging ini harus dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian khusus. Dalam melakukan terapi, para penerapi menggunakan sebilah atau dua bilah pisau daging layaknya seorang tukang daging.
Kemudian, tepian pisau yang tajam itu ditekan-tekan ke beberapa bagian wajah pasien. Diakhir terapi, pasien akan dikerok menggunakan sendok atau alat yang serupa. Terkadang juga dilakukan kop (bekan) untuk melancarkan peredaran darah.
Bahkan, Walikota Hsinchu, Ming-tsai-Hsu mengaku tertarik untuk mencoba terapi yang cukup ekstrim ini. Terapi dengan pisau daging ini juga diakui sebagai pengobatan alternatif, sama seperti bekam, gua sha dan terapi qigong.
WeirdAsiaNews, Rabu (14/3), melaporkan jika ingin mencobanya, Anda hanya perlu membayar sebesar US$3.30 (atau Rp35.000,-) untuk terapi selama 10 menit.
Sumber
0 komentar