Kompas TV terus berkreasi dengan sajian terbaik mereka untuk menghibur pemirsa di rumah. Mereka telah menggarap dua drama baru, DUET dan ANTOLOGI KRIMINAL yang tayang perdana Sabtu 8 September 2012.
Serial DUET yang tayang pada pukul 20.00 akan dibintangi oleh Adinia Wirasti, Luna Shabrina dan Tora Sudiro. Sedang ANTOLOGI KRIMINAL merupakan tayangan penuh aksi laga dengan bintangnya Donny Damara, Joe Taslim, Yama Carlos, Surya Saputra, Astri Nurdin, Oka Antara, Donny Alamsyah, dan Abimana Arya.
Kedua program drama ini turut melibatkan sineas ternama seperti Salman Asristo, Monti Tiwa, Robby Ertanto, Simon Long serta Guntur Soeharjanto.
Menurut Managing Director Kompas TV, Bimo Setiawan, penayangan program drama masuk dalam perencanaan pihaknya sedari awal. Pun guna memenuhi aspirasi para pemirsa Indonesia.
Menurut Managing Director Kompas TV, Bimo Setiawan, penayangan program drama masuk dalam perencanaan pihaknya sedari awal. Pun guna memenuhi aspirasi para pemirsa Indonesia.
"Memang banyak bertanya soal kami menayangkan program drama, bahkan disangka ikut tren. Tapi saya jawab memang sudah dari awal perencanaan Kompas TV hadir di tengah masyarakat, sudah akan menyediakan drama, film dan sebagainya. Sejalan dengan aspirasi Kompas kemudian drama yang kami pilih harus tetap rencana awal yakni yang diterima dan ditonton baik," katanya.
Pihak Kompas TV tidak sembarangan dalam mengambil program drama. Dua drama yang mereka hadirkan menyajikan cerita yang menarik dan kualitas gambar bagus. "Pilihan cerita, kualitas film jadi penting. Drama jadi salah satu yang melengkapi kehadiran Kompas TV, termasuk 2 serial yang akan hadir, di mana pembuatannya bersamaan dengan kehadiran kami di awal," ucapnya di Maroush Resto, Crown Plaza Hotel, Kamis (6/9).
Hal senada diungkapkan Salman Aristo selaku Head Drama Kompas TV. Laki-laki yang juga penulis skrip ini mengaku pembuatan drama tersebut untuk mengajak masyarakat agar lebih membumi lantaran cerita datang dari mereka.
"Penekanannya kami ingin membuat sebuah televisi dengan karya yang membumi, artinya punya daya pijak yang kuat dan daya rangkul yang hangat. Datang dari akar masyarakat, bisa mengisahkan dengan hangat," terangnya.
Sumber: merdeka.com
0 komentar